Tugas Audit Teknologi Sistem Informasi
A.
Definisi Audit TSI
Audit teknologi
informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur
teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat
berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan
kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini
dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi
informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua
kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi
informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah
aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan
integratif dalam mencapai target organisasinya.
Tujuan Audit TSI :
- Availability ketersediaan
informasi, apakah informasi pada perusahaan dapat menjamin ketersediaan
informasi dapat dengan mudah tersedia setiap saat.
- Confidentiality / kerahasiaan
informasi, apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
perusahaan hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berhak dan memiliki
otorisasi.
- Integrity, apakah informasi
yang tersedia akurat, handal, dan tepat waktu.
Secara
General seseorang yang melakukan Audit adalah Auditor, Berikut Pengertian
Auditor menurut buku IT Audit, control & Security karya Robert R. Moeller :
”IT auditors are
generally members of an enterprise internal audit organization. An internal
audit group is led by a manager with the title of chief audit executive (CAE)
and is staffed by internal auditors with skills in reviewing and understanding
operational and financial controls aswell as compliance and regulatory issues
impacting the enterprise.”
B.
Jenis-jenis Audit & Ruang Lingkup Audit TSI
v
Audit Internal :
Menurut Sawyers (2005:10) Audit Internal adalah sebuah
penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap
operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan:
1.
Informasi keuangan dan operasi telah
akurat dan dapat diandalkan
2.
Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi
dan diminimalisasi
3.
Peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bisa diterimatelah diikuti
4.
Kriteria operasi yang memuaskan telah
dipenuhi
5.
Sumber daya telah digunakan secara
efisien dan ekonomis
6.
Tujuan organisasi telah dicapai secara
efektif, semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen
dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara
efektif
v
Audit Sistem Informasi :
Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian
bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset,
memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien
v
Audit Kecurangan (Fraud) :
Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya
untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial.
Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi
komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang
terlatih dan kriminal investigator.
Apabila suatu kesalahan adalah disengaja, maka
kesalahan tersebut merupakan kecurangan (fraudulent). Istilah “Irregulary”
merupakan kesalahan penyajian keuangan yang disengaja atas informasi keuangan.
Auditor terutama tertarik pada pencegahan, deteksi, dan pengungkapan
kesalahan-kesalahan karena alasan berikut :
a)
Eksistensi kesalahan dapat menunjukan
bagi auditor bahwa catatan akuntansi dari kliennya tidak dapat dipercaya dan
dengan demikian tidak memadai sebagai suatu dasar untuk penyusunan laporan
keuangan. Adanya sejumlah besar kesalahan dapat mengakibatkan auditor
menyimpulakan bahwa catatan akuntansi yang tepat tidak dilakukan.
b)
Apabila auditor ingin mempercayai
pengendalian intern, ia harus memastikan dan menilai pengendalian tersebut dan
melakukan pengujian ketaatan atas operasi. Apabila pengujian ketaatan
menunjukan sejumlah besar kesalahan, maka auditor tidak dapat mempercayai
pengendalian intern.
c)
Apabila kesalahan cukup material,
kesalahan tersebut dapat mempengaruhi kebenaran (truth) dan kewajaran
(fairness) laporan tersebut.
Istilah
kecurangan digunakan untuk berbagai perbuatan dosa yang termasuk :
a)
Kecurangan yang melibatkan perlakuan
penipuan untuk mendapatkan keuntungan keuangan yang tidak adil atau ilegal.
b)
Pernyataan salah yang disengaja dalam
penghilangan suatu jumlah atau pengungkapan dati catatan akuntansi atau laporan
keuangan suatu entitas.
c)
Pencurian (theft), apakah disertai
dengan penyataan yang salah dari catatan akuntansi atau laporan keuangan atau
tidak.
Tindakan
ilegal merupakan istilah yang lain lagi. Tindakan ilegal adalah setiap tindakan
yang berlawanan dengan hukum. Tindakan ilegal dapat dilakukan secara sengaja
atau dengan kurang hati-hati. The Professional Standards and Responsibilities
Committee dari The Institute of Internal Auditors dalam Statement of Internal
Auditing Standard No.3- Mei 1985 Mendefinisikan kecurangan sebagai :
“Kecurangan
yang di desain untuk memberi manfaat kepada organisasi umumnya menghasilkan
manfaat tersebut dengan mengeksploitasi suatu keuntungan yang tidak wajar atau
tidak jujur, yang mungkin dapat menipu pihak luar. Pelaku dari kecurangan
demikian biasanya mendapat manfaat secara tidak langsung, karena manfaat
pribadi biaya diakru (accrues) bertambah, sedangkan organisasi ditolong oleh
tindakan yang bersangkutan. Beberapa contoh adalah :
a)
Penjualan atau penjamin aktiva yang
fiktif atau salah disajikan
b)
Pembayaran yang tidak tepat seperti
kontribusi politik yang illegal penyogokan (bribes), pembayaran kembali
(kickbacks), dan pembayaran kepada pejabat pemerintah, pelanggan atau pemasok.
c)
Penyajian atau penilaian
transaksi-transaksi, aktiva, hutang atau pendapatan yang tidak tepat dan
dilakuka secara sengaja.
d)
Penetapan harga transfer yang tidak
tepat dan dilakukan secara sengaja. Dengan sengaja menstrukturkan teknik
penetapan harga secara tidak tepat, manajemen dengan pasti memperbaiki hasil
operasi dari suatu organisasi yang tercangkup dengan transaksi menjadi kerugian
dari organisasi yang lain.
e)
Transaksi hubungan istimewa tersebut
tidak tepat yang dilakukan secara sengaja, yaitu suatau pihak menerima manfaat
yang tidak dapat diperoleh kalau tidak ada hubungan istimewa tersebut.
f)
Kegagalan yang disengaja untuk mencatat
atau mengungkapkan informasi yang signifikan untuk memperbaiki gambaran
keuangan organisasi kepada pihak luar.
g)
Aktivitas usaha yang dilarang, seperti
aktivitas yang melanggar undang-undang, peraturan, atau kontrak.
h)
Penyelundupan pajak,. Kecurang yang
dilakukan atas kerugian organisasi umumnya adalah untuk menfaat langsung atau
tidak langsung dari seorang karyawan, individual luar, atau perusahaan lain.
v
Audit Keuangan :
Audit Keuangan atau lebih tepat disebut sebagai Audit
laporan keuangan merupakan penilaian atas suatu perusahaan atau badan hukum
lainnya (termasuk pemerintah) sehingga dapat dihasilkan pendapat yang
independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat, lengkap, dan
disajikan secara wajar. Audit keuangan biasanya dilakukan oleh firma-firma
akuntan karena pengetahuannya akan laporan keuangan.
C.
Jenis-jenis Kontrol & Audit TSI
Internal
Control System Menurut Buku IT Audit, Control,and Security, karya ROBERT R.
MOELLER
v Metode
COSO
Metode ini terdiri atas lima komponen kontrol
internal:
1. Lingkungan
Kontrol
2. Penentuan
Resiko
3. Aktivitas
Kontrol
4. Informasi
dan Komunikasi
5. Pengawasan
Komponen-komponen Internal Kontrol
mencakup:
·
Lingkungan Kontrol mencakup;
struktur organisasi-tanggungjawab masing-masing manajer untuk mengambil
keputusan dan menetapkan kebijakan organisasi , dimana elemennya
mencakup pembagian tugas yang bersesuaian, memisahkan fungsi dan tanggungjawab.
·
Sistem Manual dan Terotomatisasi mencakup
pemprosesan, pelaporan, penyimpanan dan pemindahan informasi, dimana elemen
yang tercakup antara lain perangkat lunak sistem, sistem aplikasi yang
digunakan perusahaan, serta pengguna akhir dan sistem departemen.
·
Prosedur-prosedur Kontrol mencakup
kontrol sistem informasi umum yang memiliki dampak yang luas terhadap
keseluruhan efektivitas fungsi sistem informasi diantaranya kontrol operasi
komputer, kontrol pengamanan secara fisik, kontrol perubahan program, kontrol
perubahan sistem, dan kontrol telekomunikasi.
SARANA UNTUK MENCAPAI KONTROL
Beberapa sarana operasional yang dapat digunakan
manajer untuk mengendalikan fungsi didepan perusahaan adalah:
·
Organisasi
·
Kebijakan
·
Prosedur
·
Personalia
·
Akuntansi
·
Penganggaran
·
Pelaporan
Referensi
Tulisan :
Moeller, Robert. (2010).IT Audit, Control and Security. John Wiley & Sons.
Komentar
Posting Komentar